Tuliskan segala apa yang menjadi pengetahuan anda

Jangan tidur sebelum membaca, jangan mati sebelum menulis (Lasa HS.)

Tebarkan keceriaan kepada semua orang

Karena senyuman adalah sebagian dari ibadah

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 15 Juli 2016

Mewujudkan Generasi Cinta Tanah Air

 Bicara soal ulang tahun, yang tersimpan dalam pikiran kebanyakan orang adalah tiup lilin, potong kue, potong tumpeng, dan mungkin makan bersama. Tetapi lain halnya dengan peringatan satu tahun Taman Baca Masyarakat Guyub Rukun. Taman bacaan yang menjadi mitra kerja dalam pengabdian terhadap masyarakat bagi Generasi Bakti Negeri Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
            Melalui kerjasama antara GBN dan masyarakat di dusun tersebut, tepatnya dusun Jambon, Argosari, Sedayu, Bantul. Khususnya bersama karang taruna merancang kegiatan yang bertujuan menambah kecintaan kepada tanah air Indonesia dan mencintai literasi. Mengapa mencitai literasi? Sebab mereka ingin menggambarkan fungsi dari TBM Guyub Rukun, yakni menyebarkan informasi bagi masyarakat dan memotivasi untuk mencintai buku dengan cara rajin membaca serta belajar menulis.
            Sabtu, 28 Mei 2016, menjadi hari terwujudnya kegiatan tersebut. Semarak lomba mewarnai bagi PAUD dan TK pada pagi hari, menjadi pembuka sebelum puncak acara. Antusias anak-anak yang mengikuti pun luar biasa. Bahkan anak-anak juga terhibur dengan tempat foto yang disediakan oleh panitia. Karena ada beberapa papan yang bisa dipegang bertuliskan aku cinta buku, aku ingin sukses, aku rajin membaca, dll, beserta background tempat foto menarik berhiaskan buku-buku.
            Puncak acara malam hari yang telah dipercayakan kepada Awal ( anggota GBN ) untuk mengonsep pentas seni anak-anak maupun remaja dari masayarakat dusun Jambon, bisa dibilang berhasil mencapai tujuan kegiatan. Dari menampilkan tarian adat lima pulau besar di Indonesia, pembacaan puisi dengan bahasa daerah lima pulau besar juga, pengucapan sumpah pemuda, dan menyanyikan lagu Tanah Airku. Selain acara tersebut, juga ada penghargaan bagi anak-anak dan pemuda. Penghargaannya antara lain ; peminjam buku terfavorit, pemuda muka buku, pemuda pemanfaat bahan rongsong, pemuda pengelola pupuk, dsb.
            Awal sendiri memilih menampilkan kesenian lima pulau besar juga dengan alasan. Bahwasannya ingin mengenalkan kesenian di Indonesia tidak hanya kaya di pulau Jawa, tetapi pulau-pulau besar lainnya ( Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua ) juga kaya akan seni. Sehingga diharapkan mampu menambah kecintaan terhadap tanah air karena kebanggaannya melihat keanekaragaman Indonesia.
            Apalagi selang tiga hari adalah peringatan kelahiran Pancasila. Bersamaan acara satu tahun TBM Guyub Rukun, pihak GBN dan karang taruna juga ingin menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sekaligus semboyan yang tercengkeram di kaki burung garuda, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
            Sesuai dengan nama TBM yaitu Guyub Rukun, acara tersebut ternyata mampu memperlihatkan bagaimana keguyuban masyarakat setempat yang selalu menjaga kerukunan. Dari mulai anak-anak, pemuda, sampai orang tua, serta GBN sendiri. Mereka bahu-membahu mewujudkan acara demi tercapainya tujuan dari serangkaian kegiatan.
            Menurut pemaparan Triyanto ( salah satu karang taruna dusun tersebut ), sangat senang dengan terselenggaranya acara tersebut. Karena dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan TBM yang lebih berdaya guna dan sebagai pusat belajar masyarakat. Kehadiran GBN sendiri juga cukup membantu, dan ke depannya mereka akan sama-sama saling berbagi demi menjalin mitra kerja pengabdian yang lebih sesuai dengan kehidupan masyarakat. Semoga menginspirasi.

Ditulis oleh Annisa Siwi Prastiwi, anggota Generasi Bakti Negeri, mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.