Tuliskan segala apa yang menjadi pengetahuan anda

Jangan tidur sebelum membaca, jangan mati sebelum menulis (Lasa HS.)

Tebarkan keceriaan kepada semua orang

Karena senyuman adalah sebagian dari ibadah

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 30 Oktober 2016

Mengisi Sumpah Pemuda dengan Bertanam

Hidup di pedesaan tidak lepas dari aktvitas masyarakat yang kesehariannya bertani dan berkebun. Namun pada kenyataanya masa sekarang ini bertani dan berkebun hanya sebagai aktivitas orang-orang tua. Tidak heran sekarang ini pemuda-pemudi tidak banyak yang mewarisi kegiatan bertani dan berkebun. 


            Mingu pagi (30/10/2016) masih dengan semangat peringatan Sumpah Pemuda, Pemuda-Pemudi Guyub Rukun Jambon melakukan kegiatan penanaman pohon papaya Kalifornia. Waris, Ketua Pemuda-Pemudi Guyub Rukun Jambon RT 29 & 30 mengatakan tujuan penanaman pohon papaya Kalifornia ini yang pertama adalah sebagai kegiatan peringatan Sumpah Pemuda, Pemuda harus selalu bergerak dengan kegiatan-kegiatan positif dalam memajukan pedesaan. Kedua, sebagai pemuda kita tidak boleh melupakan kegiatan-kegiatan simbah-simbah kita dulu yang suka bertani dan berkebun dengan kegiatan pagi ini sebagai perwujudan dari kita bahwa kita harus belajar berkebun dengan cara memanfaatkan lahan-lahan kosong di sepanjang pinggir jalan di Jambon RT 30 ini. Tentunya tak lepas juga kita di organisasi pemuda-pemudi memiliki divisi Bank Pupuk Organik. Nantinya juga dari divisi Bank Pupuk Organik itu mampu membantu merawat dan mengaplikasikan pembuatan pupuk komposnya untuk memupuk pepohonan yang kita tanam ke depannya. 



            Selain itu, Waris juga berharap kepada anggotanya pemuda-pemudi Guyub Rukun ke depan berkomitmen dan bersemangat untuk merawat bibit-bibit pepaya Kalifornia yang sudah ditanam walaupun masih dalam proses belajar. Proses belajar pun sekarang mungkin bisa mudah karena kita juga mempunyai TBM Teras Baca Guyub Rukun, kita bisa belajar dari buku-buku koleksi yang disana untuk diaplikasikan dalam bertanam pepaya ini, belajar dari internet juga bisa karena sekarang ini hampir semua teman-teman memiliki smartphone dan tentunya juga dari teman-teman yang lain yang memiliki keahlian dalam bertanam misalnya dari mahasiswa pertanian atau kelompok tani yang lain.


            Kegiatan ini juga didampingi Bapak Sugito, yang pada sebelumnya Bapak Sugito juga sudah sukses berkebun pohon papaya di lahan perkebunannya. Tidak kurang dari 100 bibit papaya Kalifornia ditanam oleh pemuda-pemudi Guyub Rukun.

Senin, 19 September 2016

Out Bond Bareng Ambassador FEO UNY

Minggu (18/09/2016) Tim Ambassador FEO UNY kembali mengadakan kegiatan di TBM  Teras Baca Guyub Rukun Dusun Jambon, Argosari, Sedayu Bantul. Kegiatan yang diadakan adalah Out Bond untuk anak-anak dusun Jambon. Tim Ambassador FEO kali ini dimotori oleh Kak Aisyah, Kak Aufel Kak Erisa, Kak Hapril, Kak Ida, Kak Riris dan Kak Ulfah. Start dan finish rangkaian kegiatan ini berpusat di TBM Teras Baca Guyub Rukun. Acara ini dimulai dengan pemanasan senam pagi yang dipandu oleh Kak Ida. Selesai senam adik-adik Teras Baca Guyub Rukun diajak untuk sarapan pagi dengan menu roti dan susu.
          Pembagian kelompok pun berlangsung seru mulai dari permainan tebak-tebakan hingga tutup mata dan menghasilkan satu tim kelompok. Sesi pembagian kelompok ini dipandu oleh Kak Hapril. Kelompok satu beranggotakan Reza, Risky, Amel dan Erika. Kelompok dua beranggotakan Feri, Widya dan Cahya. Kelompok tiga beranggotakan Ari, Rika, Dewi dan Habib. Dan Kelompok terakhir yaitu kelompok empat beranggotakan Rendi, Adit dan Fani. Kelompok pertama dan kelompok kedua pun mengawali perjalanannya ke Pos Pertama. Sedangkan kelompok tiga dan kelompok empat sembari menunggu perjalana menuju ke Pos Pertama masih ada rintangan tebak-tebakkan judul lagu-lagu nasional dan lagu daerah yang dinyanyikan oleh Kak Hapril.
          Tiba di Pos Pertama bertemu dengan Kak Aufel dan Kak Riris, tantangan di Pos Pertama ini adalah permainan labirin. Di Pos Pertama ini sebelum menginjak ke permaian labirin masing-masing kelompok diwajibkan untuk membuat yel-yel terlebih dahulu, Selesai yel-yel setiap kelompok disuruh mencari gulungan lembar kertas game labirin di pepohonan sisi kanan dan sisi kiri Pos Pertama. Siapa yang terlebih dahulu mengerjakan dan selesai maka dia pemenangnya dan dipersilahkan untuk melanjutkan ke Pos Kedua.

          Berjalan menyisiri jalanan-jalanan yang mewah (mepet sawah) pun harus dilalui untuk menuju Pos kedua.  Di Pos Kedua ini dipandu oleh Kak Ida dan Kak Erisa, Game di Pos Kedua yaitu gobag sodor, yang tergolong salah satu permainan tradhisional. Game di Pos kedua ini setiap individu dilatih dengan berbagaai kecakapan keterampilan pada fisik tubuh, kerjasama dan kekompakkan. Perhitungan skor lawanlah yang 
menentukan kemenangan di Pos ini. 

       Tidak jauh dari Pos Dua, rintangan di Pos ketiga telah menanti. Di Pos terkahir ini game find me telah disiapkan oleh Kak Aisyah dan Kak Ulfah. Permainan di Pos ketiga ini setiap anak dari masing-masing kelompok mendapatkan kesempatan untuk mencari bendera segitiga dengan mata tertutup dan diarahkan oleh teman satu kelompoknya. Bagi kelompok yang menemukan bendera segitiga tersebutlah yang menjadi pemenangnnya.

      Seusai melewati pos-pos masing-masing kelompok kembali berkumpul di TBM Teras Baca Guyub Rukun. Disini masing-masing kelompok masih diberikan tugas olek Kakak-kakak dari Ambasador Feo UNY untuk menggambarkan lingkungan yang sudah mereka lewati menyelesaikan tiga pos tadi. Selesai menggambar masing-masing kelompok juga menjelaskan hasil karyanya. Di akhir acara ternyata masih ada kejutan berhadiah. Kakak-kakak dari Ambasador Feo UNY ternyata memberikan hadiah kepada juara teraktif, juara terhebat, juara tersemangat dan juara terlucu,

Jumat, 15 Juli 2016

Mewujudkan Generasi Cinta Tanah Air

 Bicara soal ulang tahun, yang tersimpan dalam pikiran kebanyakan orang adalah tiup lilin, potong kue, potong tumpeng, dan mungkin makan bersama. Tetapi lain halnya dengan peringatan satu tahun Taman Baca Masyarakat Guyub Rukun. Taman bacaan yang menjadi mitra kerja dalam pengabdian terhadap masyarakat bagi Generasi Bakti Negeri Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
            Melalui kerjasama antara GBN dan masyarakat di dusun tersebut, tepatnya dusun Jambon, Argosari, Sedayu, Bantul. Khususnya bersama karang taruna merancang kegiatan yang bertujuan menambah kecintaan kepada tanah air Indonesia dan mencintai literasi. Mengapa mencitai literasi? Sebab mereka ingin menggambarkan fungsi dari TBM Guyub Rukun, yakni menyebarkan informasi bagi masyarakat dan memotivasi untuk mencintai buku dengan cara rajin membaca serta belajar menulis.
            Sabtu, 28 Mei 2016, menjadi hari terwujudnya kegiatan tersebut. Semarak lomba mewarnai bagi PAUD dan TK pada pagi hari, menjadi pembuka sebelum puncak acara. Antusias anak-anak yang mengikuti pun luar biasa. Bahkan anak-anak juga terhibur dengan tempat foto yang disediakan oleh panitia. Karena ada beberapa papan yang bisa dipegang bertuliskan aku cinta buku, aku ingin sukses, aku rajin membaca, dll, beserta background tempat foto menarik berhiaskan buku-buku.
            Puncak acara malam hari yang telah dipercayakan kepada Awal ( anggota GBN ) untuk mengonsep pentas seni anak-anak maupun remaja dari masayarakat dusun Jambon, bisa dibilang berhasil mencapai tujuan kegiatan. Dari menampilkan tarian adat lima pulau besar di Indonesia, pembacaan puisi dengan bahasa daerah lima pulau besar juga, pengucapan sumpah pemuda, dan menyanyikan lagu Tanah Airku. Selain acara tersebut, juga ada penghargaan bagi anak-anak dan pemuda. Penghargaannya antara lain ; peminjam buku terfavorit, pemuda muka buku, pemuda pemanfaat bahan rongsong, pemuda pengelola pupuk, dsb.
            Awal sendiri memilih menampilkan kesenian lima pulau besar juga dengan alasan. Bahwasannya ingin mengenalkan kesenian di Indonesia tidak hanya kaya di pulau Jawa, tetapi pulau-pulau besar lainnya ( Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua ) juga kaya akan seni. Sehingga diharapkan mampu menambah kecintaan terhadap tanah air karena kebanggaannya melihat keanekaragaman Indonesia.
            Apalagi selang tiga hari adalah peringatan kelahiran Pancasila. Bersamaan acara satu tahun TBM Guyub Rukun, pihak GBN dan karang taruna juga ingin menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sekaligus semboyan yang tercengkeram di kaki burung garuda, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
            Sesuai dengan nama TBM yaitu Guyub Rukun, acara tersebut ternyata mampu memperlihatkan bagaimana keguyuban masyarakat setempat yang selalu menjaga kerukunan. Dari mulai anak-anak, pemuda, sampai orang tua, serta GBN sendiri. Mereka bahu-membahu mewujudkan acara demi tercapainya tujuan dari serangkaian kegiatan.
            Menurut pemaparan Triyanto ( salah satu karang taruna dusun tersebut ), sangat senang dengan terselenggaranya acara tersebut. Karena dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan TBM yang lebih berdaya guna dan sebagai pusat belajar masyarakat. Kehadiran GBN sendiri juga cukup membantu, dan ke depannya mereka akan sama-sama saling berbagi demi menjalin mitra kerja pengabdian yang lebih sesuai dengan kehidupan masyarakat. Semoga menginspirasi.

Ditulis oleh Annisa Siwi Prastiwi, anggota Generasi Bakti Negeri, mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Kamis, 02 Juni 2016

LOMBA MEWARNAI MERIAHKAN HUT TBM TERAS BACA GUYUB RUKUN

Guyub Rukun lagi due gawe. Pasalnya pada bulan Mei ini Karang Taruna Sub Unit Guyub Rukun merayakan dua even sekaligus, yaitu perayaan HUT Karang Taruna Sub Unit Guyub Rukun dan HUT TBM Teras Baca Guyub Rukun. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Taman Baca Masyarakat Guyub Rukun yang pertama, pemuda-pamudi Dusun Jambon dibantu oleh beberapa relawan dari Generasi Bakti Negeri (GBN) dari UMY dan Ambassador FEO dari UNY mengadakan Lomba Mewarnai untuk PAUD dan TK se-desa Argosari.

            “Tujuan dari diadakan lomba mewarnai ini selain untuk merayakan hari jadi TBM Teras Baca Guyub Rukun, juga sebagai ajang untuk mempromosikan TBM Teras Baca Guyub Rukun lebih luas lagi. Selain itu untuk menjaga tali silaturahmi antara TBM Teras Baca dengan lembaga-lembaga PAUD atau TK di Desa Argosari”, kata Triyanto dalam sambutannya selaku Ketua TBM Guyub Rukun.
            Lomba yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Mei 2016 diikuti oleh sekitar delapan puluh anak dari PAUD dan TK yang tersebar di desa Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Peserta mulai berdatangan ke teras taman baca sejak pukul 08.00 untuk melakukan registrasi. Peserta diberi waktu satu setengah jam untuk mewarnai gambar yang dibagikan oleh panitia. Lomba dimulai pukul 08.40 dan selesai pukul 10.10.
            Peserta mewarnai gambar di teras taman baca, beberapa teras rumah warga dan garasi salah satu rumah warga yang dibagi dalam tiga pos. Peserta terlihat antusias mengikuti lomba. Terlaksananya kegiatan ini juga didukung oleh beberapa sponsor, diantaranya adalah Bakso Jangkung, TB Karangtengah, TB Barokah, TB Rahayu, AR Cell, Eta Milk dan Frida Farma.
            Pembagian doorprize dilakukan setelah lomba mewarnai selesai yang dipandu oleh MC sembari menunggu pengumuman kejuaraan. Peserta lomba juga diberi kesempatan untuk menyanyi lagu anak-anak di atas panggung sebagai hiburan.

para juara lomba mewarnai didampingi Bapak Sudarno (Kepala Dukuh Jambon)
            Acara diakhiri dengan pengumuman kejuaraan dan penyerahan hadiah yang diserahkan oleh Ibu Tri Andayani untuk kategori TK dan Bapak Sudarno selaku Kepala Dusun Jambon untuk kategori PAUD. Juara 1 lomba mewarnai kategori TK dimenangkan oleh Hanifa Putri Wardani dari TK ABA TAPEN disusul oleh Nadhifa Permata Maula dari TK PKK Kartini sebagai juara 2 dan Karlina yang juga berasal dari TK PKK Kartini sebagai juara 3. Kelompok Belajar Matahari keluar sebagai juara 2 dan 3 untuk lomba mewarnai kategori PAUD, yang diraih oleh Devita Geiza Azzara sebagai juara 2 dan Hana Yuni sebagai juara 3. Juara 1 dimenangkan oleh Ninda dari PAUD Al Amin. Masing-masing pemenang lomba mendapatkan sertifikat, uang pembinaan dan trophy. (ais)

Senin, 04 April 2016

Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik di Pemuda-Pemudi Anom Trapsilo





Sabtu (02/04) Tim Teras Baca Guyub Rukun kembali berbagi dengan Pemuda-pemudi “Anom Trapsilo” Dusun Taragan RW 16, Sidorejo, Godean, Sleman tentang sosialisasi pembuatan pupuk oraganik.  Tim Teras Baca Guyub Rukun yang diwakili oleh Triyanto, Eko Prasetyo Aji, Riyanto dan Tri Astuti ini disambut baik oleh teman-teman pemuda-pemudi “Anom Trapsilo”. Berkumpul di tempat kediaman  Saudari Eppy acara sosialisasi berlangsung. Walaupun bertepatan dengan malam minggu tidak menyurutkan kedatangan pemuda-pemudi “Anom Trapsilo” mengikuti acara sosioalisasi pembuatan pupuk organik dari Tim Teras Baca Guyub Rukun.


Acara dimulai dan dimoderatori oleh Saudara Dani, salah satu pemuda “Anom Trapsilo” dan kemudian langsung kesempatan diberikan oleh Triyanto, ketua Teras Baca Guyub Rukun. Triyanto mengawali dengan memperkenalkan personil Tim Teras Baca Guyub Rukun yang terdiri dari Riyanto sebagai pemateri (koordinator kegiatan Bank Pupuk Organik Dusun Jambon), Eko Prasetyo Aji, selaku tim kreatif dari Teras Baca Guyub Rukun dan Tri Astuti selaku Sekretaris Teras Baca Guyub Rukun. Triyanto juga memaparkan bahwa dalam pemuda-pemudi Guyub Rukun ada tiga kegiatan utama yaitu Teras Baca Guyub Rukun (Taman Baca Masyarakat), Bank Pupuk Organik dan Komunitas Barang Bekas.

Selanjutnya dilanjut sosialisasi pembuatan pupuk oleh Riyanto. Riyanto memaparkan segala bentuk sampah dan berbagai macam pupuk. Untuk pupuk sendiri ada dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Penyampaikan terfokus pada pupuk organik, dimana pupuk organik ini adalah  salah satu upaya memanfaatkan sampah organik. Pupuk organik dibagi menjadi dua, yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Riyanto dalam penjelasnnya mencontohkan pembuatan pupuk organik pada yang jenisnya adalah pupuk organik buatan. Pupuk organi buatan yang racikannya memanfaatkan dedaunan di lingkungan sekitar kita. Daun-daun tersebut dicacah dan dicampurkan EM4 agar bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik.


Penyampaikan materi selesai, cukup menarik ternyata banyak teman-teman dari “Anom Trapsilo” yang bertanya yaitu tentang jangka waktu proses menjadi pupuk, manfaat EM4, takaran pemakaian pupuk dan masih banyak lainnya. Perlu di ketahui bahwa manfaat EM4 tidak hanya untuk bidang pertanian, yakni juga perikanan dan penggemukkan hewan dan tumbuhan.



Di samping itu ada juga yang bertanya tentang semua kegiatan di pemuda-pemudi Guyub Rukun yang bisa memiliki banyak kegiatan sampai bisa bertahan semangatnya samapi sekarang sekaligus keadaan personalia di Guyub Rukun. Pada akhirnya terjadilah saling sharing. Triyanto menyampaikan bahwa awalnya pun juga tidak menyangka akan ada kegiatan yang seperti ini. Awalnya memang hanya malam berkumpul dan agi kerja bakti, sama yang terjadi pada kegiatan pemuda pada umumnya. Namun terjadilah perkembangan ketika personalia dari Guyub Rukun ada beberapa yang merupakan mahasiswa seperti Tri Astuti yang memilih program PKM di dusun sendiri. Dari situlah muncul bank pupuk organik dan alhamdulillah juga bisa menghasilkan mesin pemotong dedaunan. Berkelanjutan dari situ sebagai fasilitaor untuk pendampingan pupuk organik yaitu Bapak Nurhadi dari TBM Mata Aksara dan munculah Teras Baca Guyub Rukun yang belajar dari Bapak Nurhadi tersebut. Dari kegiatan kerja bakti barulah muncul Komunitas Barang Bekas Guyub Rukun.



Senin, 28 Maret 2016

Semangatnya Anak-anak Teras Baca dibimbing GBN

kak Safa mengajari menari anak-a
Minggu (28/02) Komunitas dari Generasi Bakti Negeri (GBN) UMY kembali menghibur anak-anak di Teras Baca Guyub Rukun Jambon, Argosari. Kehadiran Komunitas GBN ini disambut gembira oleh anak-anak Teras Baca Guyub Rukun.  Karena GBN menurut anak-anak merupakan kakak-kakak pengajar yang tidak hanya menghibur tetapi bisa mengenalkan ilmu kesenian nusantara dan bermain menarik, seperti seni tari, dongeng nusantara, lagu-lagu daerah dan lain sebagainya.


Ketika awal Bulan Maret lalu seminggu penuh dari komunitas GBN ada Kak Bayu, Kak Safa, Kak Anis, Kak Awal dan Kak Sukma berkegiatan di Teras Baca Guyub Rukun. Kali ini dari komunitas GBN hadir beberapa personil yang baru. Perkenalan pun berlangsung dengan seru antara anak-anak dan Kakak-kakak dari komunitas GBN yang baru jumpa pertama kalinya dengan anak-anak Teras Baca Guyub Rukun.


Setelah perkenalan kakak-kakak dari komunitas GBN ini langsung menawarkan kepada anak-anak beberapa kelas yang nantinya akan ditempuh untuk belajar. Pertama kelas menari yang dipandu olek Kak Safa. Kak Safa ini memang dari kemarin sejak awal ke Teras Baca Guyub Rukun mengajari anak-anak menari dengan iringan lagu Gundul-gundul Pacul. Dengan peserta penarinya yaitu Amelia, Atifah, Dewi, Rika, Cahya, Risti dan Widya.



Kak Rona memberikan pengarahan cuci tangan
Kelas kedua yaitu dipandu oleh Kak Rona yaitu kelas cuci tangan. Kak Rona mengajarkan pentingnya cuci tangan dan bagaimana langkah-langkah cuci tangan yang benar. Anak-anak serius memperhatikan dan mempraktekkan langkah-langkah cuci tangan yang benar. Tawa pun muncul ketika tangan dari salah satu anak berkulit kecoklatan dan saling ejek karena mengatakan banyak kumannya dan tidak bisa dihilangkan walaupun sudah dicuci menggunakan sabun. J






Setelah itu ternyata anak-anak masih semangat dan masih pengen untuk dihibur oleh kakak-kakak dari komunitas GBN. Masih bersama Kak Rona mereka lalu diberi asupan dongeng. Dongen tentang Pinokio pun lantang diberikan Kak Rona untuk anak-anak. Masih hausnya anak-anak dengan dongeng lalu Kak Sigit mendongeng tentang Sangkuriang. Anak-anak pun tertawa karena ada salah satu dari tokoh dalam cerita namanya sama dengan salah satu kakak dari GBN.







Dongeng pun masih berlanjut, kali ini tampil Kak Tasya yang medongeng tentang Malin Kundang. Sesi ini anak-anak mulai berkurang semangatnya. Akhirnya anak-anak Teras Baca Guyub Rukun bergantian yang beraksi. Mereka memberikan hiburan balik ke Kakak-Kakak dari komunitas GBN. Munculah disini permainan tebak-tebakkan. Teori untuk tebak-tebakkan kali ini diambil oleh anak-anak dari buku. Anak-anak bergembira dan merasa puas ketika Kakak-kakak dari GBN salah menjawab. Saling tukar tebak-tebakkan pun muncul antara anak-anak dan Kakak-kakak dari GBN. Pada akhirnya ada Kak Sigit terkena hukuman karena sudah berjanji jika anak-anak bisa menebak pertanyaanya Kak Sigit akan push up.



Add caption
Dalam kegiatan ini komunitas GBN tidak datang sendiri. Mereka ditemani Kakak-kakak dari ilmu komunikasi yang meliput semua kegiatan di Teras Baca Guyub Rukun yang dilaksanakan Kakak-kakak dari GBN dan anak-anak. Mereka mewawancarai juga perwakilan dari komunitas GBN dan ketua pengelola Teras Baca Guyub Rukun yaitu Triyanto. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi liputan video, berkumpul bersama antara anak-anak dan Kakak-kakak dari GBN beserta pengelola Teras Baca Guyub Rukun yang berteriak bareng-bareng dengan lantang “Generasi Bakti Negeri...Mengabdi Tanpa Henti, Karena Kita....Saudara Sebatik”.



Kamis, 24 Maret 2016

Pelatihan Pupuk Organik di Temuwuh Lor Bareng Tim Teras Baca Guyub Rukun

Minggu (20/03) Tim Teras Baca Guyub Rukun mendapatkan kesempatan berbagi ilmu tentang pembuatan pupuk organik di Dusun Temuwuh Lor, Balecatur. Dusun Temuwuh Lor ini merupakan salah satu dusun binaan Dompet Dhuafa. Bertempat dikediaman Bapak Mario pelatihan ini dilaksanakan. Tim Teras Baca Guyub Rukun beranggotakan Triyanto, Riyanto, Tri Astuti, Samidi, Wanu Suryanto dan Eko Prasetyo Aji yang di dampingi oleh Ibu Tri Andayani sedangkan dari perwakilan Dompet Dhuafa hadIr Bapak Yazid. Peserta pelatihan ini diikuti oleh sekitar  25 warga yang didominasi para ibu-ibu PKK setempat. Pelatihan ini dimulai dari pengenalan Tim Teras Baca Guyub Rukun yang disampaikan oleh Triyanto, selaku ketua Teras Baca Guyub Rukun. Triyanto memaparkan beberapa kegiatan di Teras Baca Guyub Rukun yang salah satunya adalah pembuatan pupuk organik.
Selanjutnya sesi materi dan pelatihan tentang pembuatan pupuk organik disampaikan oleh Riyanto, selaku  koordinator bidang bank pupuk organik (BPO). Riyanto mengawali dengan penjelasan beberapa jenis sampah yang berada di sekitar kehidupan kita dan memberikan saran kepada peserta pelatihan bahwa sampah di dekitar kita dapat dimanfaatkan. Salah satunya jenis sampah organik bisa digunakan dan diolah menjadi pupuk organik sehingga sampah bisa dimanfaatkan untuk pemupukan bagi pertanian maupun perkebunan. Di lain sisi juga untuk mewujudkan masyarakat yang peduli sampah dan lingkungan.



Riyanto menyampaikan sampah yang dapat diolah menjadi pupuk organik yang paling mudah adalah sampah dedaunan atau sisa-sisa sayuran dan buah-buahan dari rumah tangga.  Sampah-sampah tersebut dicacah terlebih dahulu diusahakan sampai tercacah kecil-kecil. Setalah itu sampah yang sudah tercacah diberi cairan EM4. EM4 adalah cairan yang berfungsi sebagai ragi dalam pembuatan pupuk agar cepat terfermentasi oleh bakteri. EM4 (decomposer) ini berbahan dasar bekatul yang dicampurkan dengan tetes tebu. Setelah selesai dicampur dengan EM4 cacahan sampah dimasukkan kedalam tong atau ember bisa juga terpal tujuannya untuk proses fermentasi dan ditutup rapat. Tong sebaiknya ditaruh dilingkungan atau tempat yang sejuk.  Selang 3-4 hari tong tersebut bisa dibuka dan sampah tadi dicampur aduk (diorak-arik dalam bahasa jawa) lalu setelah selesai ditutup kembali. Proses menjadi pupuk organik kurang lebih memakan waktu selama satu bula. Diusahakan juga seminggu sekali sampah cacahan sampah tersebut diaduk (diorak-arik).

pencampuran sampah dengan EM4
Selesai materi peserta pelatihan diajak untuk paktek pembuatan pupuk organik. Beberpaa peserta ternyata sudah membawa sampah yang sebagian besar adalah dedaunan dan sisa sayuran rumah tangga untuk bahan praktek. Beberapa peserta mulai mencacah, pencacahan sampah dedaunan secara manual yaitu menggunakan sabit.
foto bareng peserta dan Teras Baca Guyub Rukun 

Selasa, 08 Maret 2016

Generasi Bakti Negeri untuk Teras Baca Guyub Rukun Jambon

Rasa cinta tanah kelahiran dan tanah air memang harus diajarkan pada anak-anak sejak dini. Kelak merekalah tonggak utama kemajuan bangsa. Penanaman rasa cinta tersebut tidaklah mudah, harus melalui pelbagai media maupun metode untuk menarik anak-anak.

Komunitas GBN sedang memberikan pengarahan kepada anak-anak
            Dalam kesempatan ini, komunitas Generasi Bakti Negeri (GBN) sebuah komunitas mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang bergerak di bidang pengabdian masyarakat untuk membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia sebagai bakti negeri. Tujuan Komunitas GBN salah satunya beperan dalam program kegiatan KKN UMY di tapal batas Indonesia. Komunitas GBN untuk tahun 2016 ini terbagi menjadi delapam kelompok pengabdian sosial sebagai proses pelatihan sebelum terjun di dunia KKN. Salah satunya kelompok tujuh memilih Dusun Jambon, Argosari, Sedayu, Bantul sebagai tempat mengabdi.
Kak Bayu mendongeng untuk anak-anak Teras Baca
            Menurut Bayu, ketua kelompok tujuh, pemilihan tempat tersebut karena melihat latar belakang dusunnya yang unik karena di daerah ini ada suatu wadah tempat berkegiatan masyarakat yaitu Teras Baca Guyub Rukun. Dari anak-anaknya yang senang belajar dan bermain di Teras Baca Guyub Rukun, pemuda-pemudi yang rajin mengumpulkan barang bekas untuk dijual, serta semua warga yang berinisiatif membuat pupuk organik sendiri. 


            Alhasil, niat baik mengabdi bersambut oleh warga Dusun Jambon, tepatnya di  Teras Baca Guyub Rukun. Waktu pengabdian yang selama empat hari dari Senin (22/2 ) – Kamis (25/2 ) dengan membuka kelas mengenal dan belajar lagu-lagu dan tarian daerah yang diadakan sore hari pukul 15.00-17.00 WIB melibatkan anak-anak. Tidak bekajar lagu dan tarian daerah komunitas GBN juga mengajari beberapa alat musik daerah seperti kecapi dan seruling, menulis puisi dan syair serta menghibur anak-anak dengan dongeng-dongeng nusantara bertujuan agar anak-anak memiliki rasa cinta tanah air sejak dini.
            Selain itu, Bayu juga menegaskan bahwasannya dia dan kelompoknya tidak ingin sekadar mengabdi. Sehingga berusaha bagaimana menjadi tamu yang baik dan memberikan hal beda dalam mencintai tanah kelahiran serta tanah air.

Kak Awal mengajarkan anak-anak memainkan seruling
     Oleh karenanya, membuat pihak pengelola teras baca Guyub Rukun, yakni Triyanto, menyatakan kebanggaannya telah kedatangan para mahasiswa UMY yang tergabung dalam komunitas Generasi Bakti Negeri. Secara tidak langsung, mampu menciptakan aura nasionalis tersendiri, di mana harapannya menjadi contoh bagi desa-desa ataupun dusun yang lain untuk bergerak membangun kerukunan antar warga dengan hal-hal positif.


          Memang awalnya ini tidak mudah, apalagi dalam pengkondisian terhadap anak-anak. Tetapi mereka yakin jika setiap niat baik akan memiliki jalan yang baik pula. Sebab mengabdi bagi mereka adalah langkah tanpa henti untuk semakin menginspirasi.





Rabu, 17 Februari 2016

TERAS BACA GUYUB RUKUN


Taman Baca Masyarakat (TBM) yang bernama “Teras Baca Guyub Rukun”, atas prakarsa dari perkumpulan anak remaja dari sebuah dusun di wilayah Jl. Jogja-wates KM. 13, Jambon, Argosari Sedayu, Bantul. Sebuah desa di wilayah barat Yogyakarta yang perbatasan dengan wilayah purworejo. Desa yang masih asri dan ramah, yang masih memegang teguh warisan budaya lokal akan tetapi tidak ketinggalan jaman dibuktikan dengan pemuda-pemudinya yang kreatif dan peduli akan kearifan lokal di desanya.
Taman Bacaan Masyarakat ini didirikan oleh pemuda-pemudi dusun setempat dikarenakan keinginan mereka untuk memberikan fasilitas tempat baca dan rekreasi bagi masyarakat melalui satu wadah dan satu tempat yang bisa memudahkan akses untuk mencari informasi secara gratis. Atas keinginan yang kuat ini didirikanlah Taman Baca Masyarakat (TBM) pada 17 Mei 2015 dengan besaran koleksi masih sekitan 500 judul buku yang berasal dari beberapa swadaya masyarakat dan sumbangan-sumbangan dari donatur, dan fasilitas yang masih minim. 
pengelola Teras Baca Guyub Rukun
Taman Baca tersebut dibangun atas prakarsa perkumpulan pemuda dan pemudi dari dua Rt dusun Jambon yang sudah terlebih dahulu diberi nama “Guyub Rukun”. Selain itu terkandung makna filosofis dari istilah “Guyub Rukun” yaitu perumpulan dari banyak orang dari berbagai level masyarakat, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainnya berkumpul membangun sebuah perkumpulan dan selalu tetap rukun/ kompak dalam perkumpulan tersebut. dari filosofi itu diharapkan semua lapisan masyarakat yang ada di dusun itu senantiasa kompak dalam sebuah wadah Taman Baca Masyarakat yang akan mencerdaskan bangsa.
Kegiatan kreatif juga dilakukan oleh TBM Teras Baca Guyub Rukun seperti penyediaan sarana “ingkling” di teras TBM yang digambar permanen  untuk permainan tradisional yang bisa dimainkan oleh siapa saja baik dewasa maupun anak-anak. Rak yang digunakan pun bukan rak biasa seperti kebanyakan, tetapi anak-anak muda kreatif memanfaatkan bambu yang dibuat menjadi rak buku. Rak seperti itu dibuat dari beberapa potongan bambu yang disusun sedemikian rupa agar bisa digunakan sebagai rak, murah, mudah dan unik. Banyak aksesoris-aksesoris TBM yang dibuat untuk membuat TBM semakin meriah tetapi sekali lagi tanpa mengeluarkan biaya yang banyak. Hal ini membuat TBM semakin semarak dan nyaman sebagai tempat berkegiatan. Selain itu, tidak lupa, tim Sosmed selalu update kegiatan dan sarana yang ada di Guyub Rukun agar bisa diketahui oleh masyarakat.

TUJUAN
Tujuan didirikannya TBM Teras Baca Guyub Rukun ini adalah:
1.        Mempermudah anak – anak usia sekolah mendapatkan buku referensi sekolah
2.        Menambah pengetahuan bagi anak-anak putus sekolah
3.        Memberikan anak-anak dan remaja kegiatan bermutu lewat membaca dan menulis
4.        Memberikan pengetahuan tentang dunia internet dan teknologi kepada warga sekitar
5.        Mendekatkan masyarakat dengan buku
6.        Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya membaca
7.        Menggalakkan budaya membaca di kalangan masyarakat
8.        Meningkatkan keterampilan dan kecakapan dalam berusaha (beternak, bertani, wirausaha) sehingga dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian warga
9.        Menbuka cakrawala dunia dengan menambah pengetahuan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa
10.    Meningkatkan kualitas baik fisik maupun mental masyarakat sehingga berdampak kepada kehidupan yang lebih baik
11.    Dan masih banyak tujuan baik dari kegiatan membaca dan terbentuknya taman baca ini.

     LOKASI
Lokasi TBM ini adalah di Dusun Jambon Desa Argosari Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul Yogyakarta. Untuk sementara TBM kami buat di teras dan ruang tamu kediaman Saudara Triyanto (RT 29) dengan sedikit modifikasi. Dimasa mendatang tentunya kami berharap bisa membangun sebuah ruang sederhana di lingkungan kami sebagai tempat taman baca agar lebih layak dan nyaman bagi pengunjung.

  SASARAN
Sasaran pengguna fasilitas umum gratis ini adalah semua warga masyarakat dusun Jambon khususnya dan warga masyarakat desa Argosari pada umumnya serta warga Negara Indonesia dalam cakupan lebih luas. Baik dari usia anak-anak, remaja dan dewasa atau orang tua.

 KOLEKSI DAN PERLENGKAPAN
Adapun koleksi buku yang ada sementara:
1.      Buku referensi sekolah dan pendukung pendidikan
2.      Buku dongeng dan cerita bergambar
3.      Novel remaja, teenlit maupun dewasa
4.      Buku pengetahuan umum
5.      Buku pertanian
6.      Buku perkebunan
7.       Buku Peternakan
8.      Buku Perikanan
9.      Buku Pertukangan
10.  Buku Kerajinan dan Keterampilan
11.  Buku kewirausahaan
12.  Buku resep makanan
13.  Buku teknologi tepat guna
14.  Buku komputer dan internet
15.  Buku agama
16.  Buku kesehatan
17.  Majalah dan tabloid
18.  Dan buku-buku atau bacaan yang bermanfaat lainnya.

Adapun perlengkapan dan sarana pendukung antara lain :
1.      Rak buku
2.      Meja
3.       Kursi
4.      Papan tulis whiteboard
5.      Alat permainan edukatif

       PROGRAM KEGIATAN
Keberadaan Teras Baca Guyub Rukun  ini di harapkan menjadi sarana/media edukatif bagi anak-anak maupun orang tua dalam mengembangkan diri. Untuk itu dalam jangka pendek, menengah maupun panjang kami tidak hanya merencanakan taman baca ini untuk kegiatan membaca, tetapi kami juga merencanakan beberapa program kegiatan antara lain :

Kegiatan Rutin
1.      Sirkuasi buku
Peminjaman dan pengambalian buku di TBM Teras Baca Guyub Rukun. Buka setiap hari selama 24 jam.
2.      Sinau Bebarengan
Kegiatan belajar mengajar tambahan bagi siswa SD, SMP, SMA yang pengajarnya berasal dari sukarelawan yang memiliki pendidikan lebih tinggi seperti para mahasiswa. Dilaksanakan setiap Hari Senin, Rabu dan Jumat sore (pukul 16.00-17.15 WIB) dan malam (pukul 18.30-19.45 WIB). Kegiatan ini dilaksanakan di TBM Teras Baca Guyub Rukun (di kediaman Sdr. Triyanto)
3.  Pembuatan pupuk organik untuk kalangan pemuda-pemudi. Program ini bernama Bank Pupuk Organik Jambon. Untuk reproduksi pupuk setiap seminggu sekali bertempat di perkarangan tanah Bapak Suparjo yang letaknya di RT 30.
4.      Pengumpulan barang bekas dari warga setempat untuk Bank Sampah. Pengumpulan barang bekas dilaksanakan setiap sebulan sekali setiap Ahad Pahing pukul 07.00-10.00 WIB. Bank Pupuk ini juga bertempay di perkarangan tanah Bapak Suparjo yang letaknya di RT 30.
5.      Pembuatan mading
Pembuatan mading berkerjasama dengan Remaja Masjid Baiturrohman. Dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
Pembuatan madding untuk Teras Baca Guyub Rukun dan untuk masjid Baiturrohman

6.      Peduli Bocah & Parenting
Program kegiatan belajar sambil bermain untuk anak-anak usia dini. Dilaksanakan setiap Hari Sabtu pukul 16.00-17.15 bertempat di TBM Teras Baca Guyub Rukun.







7.      Pemberdayaan masyarakat melalui kebun gizi dan pemanfaatan sampah.




   SUMBER DANA
1.    Hasil penjualan barang bekas dari masyarakat
2.    Donatur

PENGATURAN OPERASIONAL TAMAN BACA
Agar roda taman baca bisa berjalan baik dan kontinyu, maka pengelolaan untuk sementara langsung di bawah kepengurusan. Untuk mekanisme pengelolan taman baca untuk layanan buka setiap hari pukul 13.00 sampai 22.00 WIB. Khusus untuk hari minggu/libur nasional akan buka mulai pukul 07.00 sampai 22.00 WIB.